Rabu, 01 Juni 2016

Apa Itu VLOG ??

Sekarang ini lagi banyak orang-orang yang pada bikin vlog, tapi apa sih yang dimaksud vlog? vlog itu singkatan dari "video blog" yang artinya kegiatan blogging seperti pada umumnya tapi bukan dalam bentuk tulisan melainkan menggunakan media visual (video) sebagai media komunikasinya. Nah buat orang yang bikin vlog itu sendiri sering disebut sebagai vlogger.

Vlogging atau istilah yang biasanya dipakai para vlogger waktu bikin vlognya biasanya dilakuin dengan bicara didepan kamera. Tema yang diceritakan oleh para vlogger pun ada macam-macam, contohnya bercerita tentang hobi atau hal yang mereka suka, menjawab pertanyaan dari orang lain, memberi tips tentang suatu kegiatan, review produk, dan ada juga yang bikin vlog untuk hiburan atau ngelawak. Durasi dari vlog itu sendiri bervariasi, ada yang durasinya cuma 4 - 7 menit tapi ada juga yang sampai 15menit lebih atau yang biasa disebut "take-a-long-vlogging". 

Bikin vlog itu susah-susah gampang, tergantung dari pribadi masing-masing orangnya sih. Ini beberapa contoh tantangan waktu bikin vlog versiku.

Yang pertama itu tentang rasa percaya diri. kalau blogging di blogger mungkin poin ini gak gitu penting karena kita sebagai author gak perlu berbicara langsung sama viewers kita, tapi beda cerita waktu bikin vlog karena kita dituntut untuk bisa berbicara secara langsung didepan kamera atau istilahnya kita seolah-olah diposisikan sebagai seorang presenter. Permasalahannya gak semua orang bisa bicara didepan kamera, ada banyak yang nervous dan bingung mau bicara apa saat shooting vlog. Mungkin di awal pembuatan vlog banyak yang ngalamin kejadian ini, tapi santai aja. Seiring berjalannya waktu, lama kelamaan pasti jadi fasih ngomong didepan kamera. Yang jelas cuma butuh komitmen yang kuat, gak perlu malu dan takut salah.

Tantangan kedua yaitu menentukan topik. Nah yang satu ini agak krusial sih menurutku, soalnya kalau dari topiknya aja udah gak menarik gimana mau bikin orang tertarik buat nonton vlog kita, ya gak sih? So, cari topik-topik yang menarik dan lagi booming saat ini, salah satu contohnya fenomena selfie dikalangan anak muda saat ini. Tapi jangan sampai kehilangan ciri khas dari vlog kalian, simplenya orang pada mau liat vlog punya kamu karena ada sesuatu yang beda dan unik di video buatan kalian, yah sebelas duabelas sama blogging pada umumnya lah.

Yang ketiga adalah kreatifitas. Semakin kreatif kalian waktu bikin vlog maka akan semakin bagus dan menarik. Kreatif disini maksudnya bisa dari seberapa keren kalian dalam hal editing video, atau bisa juga dari cara penyampaian topik yang sedang dibahas. Tapi itu semua balik ke diri masing-masing talent yang kalian punya. Ada yang jago ngomong didepan umum tapi gak bisa edit video, ada juga yang sebaliknya.

Kalau vlog yang kalian buat udah jadi, terus kemana nih postingnya? Ya pastinya di youtube dong! Alasannya selain merupakan situs video terbesar didunia, gak mungkin juga kalian bikin vlog di instagram yang durasinya cuma 15 detik, atau di vine yang durasinya malah cuma 6 detik. Kelebihan youtube selain durasi yang lama adalah adanya fitur "subscriptionyang memungkinkan para viewers untuk mendapat update dari video-video yang kalian unggah di channel youtube kalian. Jadi kalau subscriber kalian udah banyak, kalian gak perlu lagi woro-woro supaya para viewers nonton vlog kalian karena udah pasti bakal muncul di halaman youtube mereka.


Dibawah ini link contoh vlog di AKUN YOUTUBEku, ada banyak yang kurang sih, tapi it's ok lah buat catatan di vlog selanjutnya....

Ini contoh vlogku waktu dapat kejutan ulang tahun kemarin . . . . :)



Jadi gimana? tertarik untuk memulai kegiatan vlogging? semoga artikel ini bermanfaat buat kalian yang penasaran apa itu vlog atau ingin mulai bikin vlog sendiri.

Belajar Teknik Slow Speed Pemandangan

Teknik fotografi slow speed (kecepatan rendah) ini adalah salah satu teknik terpenting dalam dunia fotografi, terutama dalam bidang landscape (pemandangan alam). Istilah lain yang sering digunakan untuk teknik ini adalah teknik long exposure. Marilah kita diskusikan teknik ini secara mendalam, agar kita dapat menguasainya dan menambah pengetahuan kita agar dapat menciptakan karya yang luar biasa.

 Berikut adalah peralatan dan gadget yang dibutuhkan ataupun membantu dalam proses teknik ini:
  • Kamera digital SLR yang bisa mengatur speed/kecepatan sesuai keinginan fotografer. Untuk masuk ke dalam kategory “slow speed”, biasanya shutter harus terbuka setidaknya selama 1 detik.
  • Tripod – Inilah peralatan terpenting dalam teknik foto ini. Sekarang ini, ada begitu banyak ragam dan bentuk tripod yang bisa didapatkan di toko2 kamera, dan harganya pun beragam. Tentunya, kita ingin menggunakan sebuah tripod yang kuat, kokoh dan stabil untuk dapat meletakkan kamera kita. Sebuah tripod yang baik adalah yang tidak terlalu berat agar mudah untuk dibawa ke mana2, namun tetap kokoh agar tidak gampang “shake”.
  • Cable release/remote release – gadget ini gunanya untuk mengurangi guncangan yang disebabkan ketika sang fotografer menekan tombol shutter.
  • Filter ND – Natural Density filter ini adalah sebuah kaca gelap yang diletakkan di depan kamera, seperti halnya sebuah kacamata hitam untuk mengurangi cahaya yang masuk ke dalam mata kita. Ini berguna untuk pemotretan dengan efek slow speed pada lokasi yang sangat terang (biasanya di tengah hari). Contoh situasi di mana filter ND ini dibutuhkan, adalah saat siang hari dan kita ingin merekam sebuah pemandangan air terjun. Speed yang kita inginkan agar menghasilkan air yang terlihat seperti mist (kabut) itu sekitar 5-10 detik. Namun karena terangnya matahari, settingan kamera sudah pada titik terendah, yaitu ISO 50 (atau kadang ISO 100), dan diafragma lensa sudah tertutup di f22 (bukaan terkecil di kebanyakan lensa wide). Untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat, kecepatan kamera seharusnya di set pada 1/15 detik. Namun jika menggunakan filter ND ini, kita dapat menggunakan speed yang lebih rendah lagi.
Berikut adalah cara untuk mendapatkan setting-an yang tepat di kamera digital SLR anda, dalam menggunakkan teknik ini:
  1. Yang paling pertama adalah menentukan kecepatan berapa yang kita inginkan. Untuk mengetahui kecepatan yang paling tepat, membutuhkan sedikit “trial dan error” atau bereksperimen beberapa kali. Contohnya, sang fotografer ingin memotret sebuah bangunan, dan ingin mendapatkan efek awan  yang seakan2 berlaju sangat cepat di latar bangunan tersebut. Efek yang anda dapatkan tentunya akan terpaut dengan kecepatan dari gerakan awan tersebut, dan juga seberapa lama anda membuka shutter.
  2. Berikutnya, set diafragma anda untu mendapatkan depth of field (ruang fokus) yang anda inginkan. Untuk teknik fotografi landscape dengan slow speed, biasanya sang fotografer ingin bukaan yang agak sempit, yaitu sekitar f8.0 – f22. Ini juga akan membantu untuk mencapai speed yang rendah.
  3. Hal yang terakhir kita set adalah ISO. Carilah ISO yang tepat dengan memadu kecepatan dan bukaan yang baru saja kita set. Jika mendapatkan ISO yang terlalu tinggi (ISO 1600 ke atas), cobalah untuk membuka diafragma sedikit, agar kita bisa menyetel ISO lebih rendah. Ini dilakukan agar anda akan menghasilkan sebuah gambar yang lebih detail dan meminimalkan noise.
  4. Jika ISO sudah mencapai tingkat terendah, dan tetap saja hasil yang didapatkan over (terlalu terang), maka kecilkan bukaan diafragma semaksimal mungkin. Jika tetap over, maka anda harus menggunakan filter ND.
Kapankah teknik ini dapat digunakan? Teknik ini bisa digunakan pada saat anda ingin merekam sebuah gerakan dari subjek yang anda potret. Hampir semua bidang atau ‘genre’ fotografi dapat memanfaatkan teknik ini. Namun berikut adalah  beberapa tipe fotografi yang umumnya bisa mempergunakan teknik ini:
  • Sport – Teknik panning biasa digunakan untuk menangkap sebuah objek yang sedang bergerak dengan cepat. Teknik ini membekukan objek yang sedang melaju dengan kencangnya, tetapi latar nya blur unutk memperlihatkan efek kecepatan.
  • Arsitektur – Slow speed sering digunakan untuk pemotretan sebuah arsitektur. Ini dapat membantu mencapai fstop yang sangat sempit, agar menghasilkan gambar yang tajam.
  • Trik – Slow speed seringkali digunakan agar menghasilkan foto2 yang aneh dan tidak lazim dilihat oleh mata manusia sendiri. Dengan menggunakan teknik ini sang fotografer dapat berkarya dengan tanpa batasan sedikitpun.
  • Landscape – Fotografi pemandangan juga sering memaksimalkan efek slow speed ini untuk membantu menambahkan dramatisme dari foto tersebut.
  • Abstract – Foto2 abstract juga sering tercipta oleh teknik ini. Dengan menangkap efek blur atau kombinasi warna2 yang acak akan membuat sebuah karya seni yang menarik.