Di era kamera digital sekarang ini, mendapatkan gambar dalam gerakan lambat sudah bukan masalah lagi. Bahkan, untuk gerakan lambat yang sangat halus pun kamera-kamera yang ada sudah mampu melakukannya. Gerakan lambat atau slow motion bisa digunakan sebagai suatu efek spesial untuk menambah dramatis ataupun menguatkan sebuah mood yang ingin dibangun dalam video. Efek ini sangat tepat digunakan terutama untuk adegan-adegan yang bergerak atau memiliki kecepatan tinggi.
Efek seperti ini bisa dengan mudah kita dapatkan apabila kita menggunakan kamera yang memilikiframe rate tinggi seperti Phantom ataupun RED Scarlet. Tetapi, bagi sebagian orang kamera-kamera tersebut memiliki harga sewa yang terbilang mahal. Apalagi untuk ukuran kantong para indie filmmaker. Sebenarnya untuk mendapatkan hasil gerakan lambat dalam video, kita masih bisa menggunakan kamera DSLR yang ada sekarang ini seperti kamera 7D. Kamera Canon seri 5D sebenarnya juga bisa kita gunakan. Tetapi, untuk hasil yang lebih maksimal, kamera 7D adalah pilihan terbaik karena menyediakan fitur 50 atau 60 frame per second (fps). Memang tidak akan sehebat gambar-gambar dari kamera Phantom ataupun RED, tetapi hasilnya tetap memuaskan.
Berikut ini tips-tips yang bisa kita terapkan untuk mendapatkan gambar slow motion dengan kamera 7D atau kamera DSLR lainnya yang menyediakan fitur 50 atau 60 fps :
1. Usahakan kamera tetap stabil (steady). Pegang kamera kita dengan kedua tangan. Jika objek bergerak, pan kamera dengan perlahan untuk mengurangi goyangan pada kamera. Sehingga pada saat diedit gerakan lambat yang tertangkap akan terasa halus.
2. Jika memungkinkan, gunakan tripod. Meminimalkan goyangan akan membantu software editing untuk mengenali gambar mana yang akan diproses menjadi gerakan lambat.
3. Tempatkan objek dengan latar belakang yang plain (tidak ramai dengan objek-objek lain). Latar belakang dengan banyak objek bergerak atau lalu lalang akan menyulitkan kita saat materi diedit.
4. Usahakan shooting di tempat yang memiliki pencahayaan baik. Kondisi cahaya yang cukup akan membantusoftware editing, menentukan objek yang akan di-slow motion. Selain itu, dengan kondisi cahaya yang cukup memudahkan kita untuk menaikkan shutter speed hingga mendapatkan gerakan lambat yang maksimal.
5. Kamera DSLR pada umumnya menawarkan jumlah 24, 25, atau 30 fps. Jumlah fps ini sebenarnya tetap bisa kita gunakan untuk gerakan lambat meskipun tidak sehalus 50 atau 60 fps. Jumlah frame yang tinggi akan membantu kamera mendapatkan input data atau frame lebih banyak untuk diproses menjadi gerakan lambat.
6. Jangan melakukan proses gerakan lambat berlebihan, melebihi kemampuan kamera menangkap jumlah frame. Gerakan lambat yang berlebihan akan membuat video menjadi tidak fokus. Untuk mengakali hal ini, kita bisa menumpuk tambahan layer pada proses editing. Penambahan layer ini berguna untuk menyamarkan ketidakfokusan pada gambar. Tambahan layer bisa berupa pendaran cahaya matahari atau pantulan cahaya pada air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar